| dc.description.abstract |
Film merupakan media massa berbentuk audiovisual yang terus berkembang di era
modern. Berbagai film diciptakan untuk bisa memuaskan penonton, tidak hanya dari
segi cerita tetapi juga melalui visualisasinya. Film membutuhkan unsur dramatik
untuk menciptakan pengalaman menonton yang baik. Unsur dramatik memberikan
kesempatan penonton untuk hanyut dalam perasaan ,teka-teki serta kejadian
menegangkan. Unsur dramatik adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam
membangun gerak dramatik atau situasi dramatik pada cerita dalam sebuah film.
Unsur tersebut yang membuat cerita menjadi menarik untuk diceritakan. Unsur
dramatik bisa saja terdapat di bagian awal, tengah bahkan akhir film. Namun, unsur
dramatik tersebut tidak bisa sama antara satu film dengan film lain. Hal ini
dipengaruhi oleh durasi, dan juga genre film. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbandingan unsur dramatik pada film Escape dan film Revolver. Teori
yang digunakan dalam penelitian ini adalah unsur dramatik menurut Elizabeth
Lutters. Unsur dramatik tersebut diantaranya conflict, suspense, curiosity dan
surprise. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi berupa
tangkapan layar dan studi literatur. Teknik analisis dilakukan menurut Miles and
Huberman yaitu, mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbandingan unsur dramatik pada film Escape dan
film Revolver memiliki dominasi unsur dramatik yang berbeda. Film Escape dipecah
menjadi 32 scene dengan 33 gambar yang keseluruhan didominasi dengan unsur
dramatik suspense. Sedangkan film Revolver dipecah menjadi 28 scene dengan 28
gambar yang menonjolkan unsur dramatik conflict dan curiosity. |
en_US |