Abstract:
Penelitian ini berangkat dari dinamika politik pasca Pilpres 2024 yang ditandai
dengan kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 serta
pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden. Munculnya wacana
pemakzulan dari Forum Purnawirawan TNI menimbulkan polemik yang luas di
ruang publik, di mana media daring memainkan peran sentral dalam membentuk
persepsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana
kecendrungan framing isu pemakzulan Gibran dibentuk oleh dua media arus utama,
yaitu Kompas.com dan Liputan6.com. Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis framing model Pan dan Kosicki.
Unit analisis berupa 10 berita, masing-masing 5 dari Kompas.com dan 5 dari
Liputan6.com, yang dipublikasikan pada periode Mei–Agustus 2025. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kedua media tidak sepenuhnya netral, namun
memiliki arah framing yang berbeda. Kompas.com cenderung lebih netral dengan
menekankan stabilitas, keseimbangan informasi, serta proseduralisme
konstitusional. Sementara itu, Liputan6.com lebih jelas mengambil posisi kontra
terhadap isu pemakzulan, dengan menekankan penolakan dari elite politik,
pengamat, maupun pendukung Gibran