Abstract:
Penelitian ini mengkaji pengaruh kinerja desentralisasi fiskal terhadap Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) di 25 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara
selama periode 2019 hingga 2023. Desentralisasi fiskal dianggap krusial untuk
kemandirian daerah dan kesejahteraan masyarakat, namun wilayah ini
menghadapi tantangan seperti disparitas kemandirian fiskal dan peningkatan IPM
yang lambat.Menggunakan model regresi data panel dengan pendekatan Fixed
Effect Model (FEM), studi ini menemukan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Dana Alokasi Khusus (DAK) secara positif dan signifikan memengaruhi IPM.
Sebaliknya, Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Desa (DD) tidak menunjukkan
pengaruh signifikan, menandakan pengelolaan yang belum optimal. Meskipun
variabel fiskal secara simultan signifikan dan menjelaskan 90,3677% variasi IPM,
kabupaten/kota di Sumatera Utara masih sangat bergantung pada transfer
pemerintah pusat.Dengan demikian, disimpulkan bahwa kemandirian fiskal
daerah masih rendah. Oleh karena itu, peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) menjadi sangat penting untuk mengurangi ketergantungan ini dan
mendorong pembangunan yang lebih merata serta berkelanjutan di wilayah
tersebut.