Abstract:
Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas
induksi kalus tanaman porang pada berbagai konsentrasi benzyl amino purin
(BAP) dan 2,4 Dikhlorofenoksiasetat (2,4- D) secara in vitro. Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor
dan 3 ulangan. Faktor pertama pemberian konsentrasi BAP yaitu: B0: Tanpa
Hormon (Kontrol), B1: 0,5 mg/l, B2 :1,5mg/l dan B3: 2,5 mg/l, faktor kedua
pemberian
2,4 – Dikhlorofenoksiasetat yaitu : D0:
Tanpa Hormon (Kontrol), D1 :1 mg/l, D2: 2 mg/l dan D3: 3 mg/l. Parameter yang
diamati adalah persentase eksplan membentuk kalus (%), persentase eksplan
terkontaminasi (%), waktu muncul kalus (minggu), warna kalus, tekstur kalus dan
berat basah kalus (gram). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji beda
rataan menurut Duncan’s Multiple range Test (DMRT) pada α 5%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan BAP
(Benzly Amino Purin)
memberikan pengaruh nyata pada perlakuan B1 (0,5 mg/l) merupakan hasil terbaik
terhadap waktu muncul kalus (1,8 minggu). Sedangkan Perlakuan 2,4-D
memberikan pengaruh nyata pada parameter berat basah kalus dengan konsentrasi
D1 (1 mg/l) menghasilkan berat basah kalus sebesar 0,83 gram dan interaksi
konsentrasi BAP dan 2,4-D tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua
parameter dalam induksi tanaman porang.