Abstract:
Fenomena masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana film
sebagai media massa dapat menyampaikan pesan budaya tentang minoritas
seksual, terutama melalui dua film yang berbeda, yaitu "Nuovo Olimpo" karya
Ferezan dan "Marry My Dead Body" karya Sharon. Kedua film ini mengangkat
tema cinta sesama jenis dalam konteks sosial yang berbeda, yaitu Italia dan
Taiwan, serta menunjukkan bagaimana budaya masing-masing negara
memengaruhi representasi minoritas seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pesan budaya yang disampaikan dalam kedua film tersebut,
serta bagaimana pesan tersebut membentuk persepsi masyarakat terhadap
minoritas seksual. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan teknik analisis semiotika Roland Barthes. Penelitian
ini
mengumpulkan data melalui observasi langsung terhadap film dan
dokumentasi dari berbagai referensi tertulis. Data yang diperoleh dianalisis untuk
menemukan makna denotatif, konotatif, dan mitos yang terkandung dalam film,
serta untuk memahami bagaimana elemen visual dan dialog dalam film
menyampaikan pesan budaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa "Nuovo
Olimpo" menampilkan hubungan cinta yang dalam antara dua pria yang terhalang
oleh norma sosial, sementara "Marry My Dead Body" menggunakan humor dan
unsur supranatural untuk menyampaikan pesan penerimaan terhadap perbedaan
orientasi seksual. Kedua film ini berhasil menggambarkan dinamika sosial yang
kompleks dan mengajak penonton untuk lebih memahami dan menghargai
keberagaman identitas seksual.
Kata Kunci: Pesan Budaya, Min