Abstract:
Kesehatan remaja merupakan aspek penting dalam pembangunan sumber daya
manusia, salah satu permasalahan umum yang dihadapi adalah anemia pada remaja
putri. Kondisi ini dapat memengaruhi konsentrasi belajar, produktivitas, dan
kesehatan reproduksi di masa depan. Untuk menanggulangi masalah tersebut,
pemerintah menjalankan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
melalui penyuluhan dan distribusi Tablet Tambah Darah (TTD). Namun, efektivitas
komunikasi penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan masih menjadi
tantangan dalam meningkatkan kesadaran remaja. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis efektivitas komunikasi penyuluhan dalam menyampaikan pesan
mengenai pentingnya konsumsi TTD kepada remaja putri di Kecamatan
Perbaungan. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi interpersonal Joseph
A. DeVito. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan petugas cukup efektif ketika
bersifat empatik, interaktif, dan menggunakan bahasa sederhana. Meskipun
demikian, beberapa hambatan seperti kurangnya motivasi peserta dan keterbatasan
metode masih ditemui. Oleh karena itu, strategi komunikasi yang lebih partisipatif
dan sesuai karakteristik remaja diperlukan agar tujuan penyuluhan dapat tercapai
secara optimal.