dc.description.abstract |
Kapal tugboat memiliki sistem pembangkit listrik yang menggunakan generator
diesel dengan daya output sekitar 88 kW (merk Niigata, tipe SB-HW-64-SG.34, 3
fasa, 380/220V, 50 Hz, faktor daya 0,8). Generator ini dipilih untuk melayani
kebutuhan beban listrik kapal, termasuk beban normal, puncak, dan darurat.
Sistem distribusi yang digunakan adalah sistem radial dengan panel utama dan
panel pembagi yang dilengkapi pengaman MCCB, ACB, dan kontaktor.
Konsumsi bahan bakar dihitung berdasarkan beban kerja generator dan mesin
induk dengan mempertimbangkan lama pelayaran, beban rata-rata, serta daya
mesin, di mana efisiensi generator dipertahankan antara 78%–100%. Kapal juga
dilengkapi generator darurat dan baterai emergency yang menyediakan daya
sementara untuk peralatan keselamatan hingga sistem cadangan aktif. Hasil
pengujian menunjukkan tegangan generator stabil pada 380 Volt dengan arus
sekitar 40 Ampere dan daya keluaran ±21 kW untuk beban yang diuji, sehingga
sistem dinilai andal dan sesuai standar operasional kapal.Penelitian ini bertujuan
menganalisis sistem pembangkit listrik kapal tugboat yang beroperasi di PT
Waruna Shipyard Indonesia, dengan fokus pada tiga aspek utama: perhitungan
kebutuhan daya, analisis konsumsi bahan bakar, serta evaluasi kapasitas cadangan
(back-up) berupa baterai emergency. Metode yang digunakan adalah studi
literatur, pengumpulan data lapangan, serta analisis teknis berdasarkan spesifikasi
generator, MCCB, dan baterai cadangan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
kapasitas generator harus direncanakan 15–20% lebih besar dari beban puncak
untuk menjamin kontinuitas suplai listrik. Konsumsi bahan bakar dipengaruhi
oleh durasi pelayaran dan total daya yang dibutuhkan. Selain itu, kapasitas baterai
emergency harus mencukupi pengoperasian peralatan penting seperti lampu
darurat, pompa kebakaran, komunikasi, dan peralatan keselamatan lain selama
periode blackout. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
perencanaan dan pengelolaan sistem kelistrikan kapal agar lebih efisien, aman,
dan sesuai standar BKI, sehingga keselamatan dan keandalan operasional kapal
lebih terjamin. |
en_US |