Penelitian ini membahas karakterisasi kimia komposit berpenguat serbuk serat nanas menggunakan analisis Fourier Transform Infrared (FTIR). Tujuan utama penelitian adalah untuk mengidentifikasi gugus fungsi utama yang terdapat pada komposit serta mengevaluasi peran serbuk serat nanas sebagai penguat dalam matriks polimer. Hasil spektrum FTIR menunjukkan adanya serapan khas pada bilangan gelombang sekitar 3270–3280 cm⁻¹ yang mengindikasikan adanya gugus O–H dari selulosa dan hemiselulosa. Puncak pada daerah 2915–2925 cm⁻¹ menunjukkan vibrasi ulur C–H alifatik, sedangkan serapan kuat di sekitar 1730 1735 cm⁻¹ menandakan keberadaan gugus karbonil (C=O) yang berkaitan dengan hemiselulosa. Selain itu, serapan pada rentang 1415–1425 cm⁻¹ mengindikasikan ikatan C–C aromatik dari lignin, sementara puncak pada 1030–1050 cm⁻¹ dan sekitar 895 cm⁻¹ mengonfirmasi adanya ikatan C–O serta β-glikosidik yang khas dari selulosa. Perubahan intensitas pada puncak-puncak tersebut menunjukkan adanya interaksi antara matriks polimer dan serbuk serat nanas. Hasil ini mengindikasikan bahwa serbuk serat nanas mampu berperan sebagai penguat dalam material komposit melalui kontribusi gugus fungsionalnya, yang berpotensi meningkatkan sifat adhesi dan ikatan antarmuka komposit.