Abstract:
Auxiliary engine merupakan mesin bantu yang berfungsi menyediakan tenaga listrik dan mekanis untuk mendukung operasi kapal, terutama pada kapal tanker yang membutuhkan keandalan sistem kelistrikan. Energi mekanik dari mesin diesel atau penggerak lainnya diubah menjadi energi listrik melalui alternator, yang kemudian didistribusikan melalui Main Switch Board (MSB). Keandalan auxiliary engine dijaga oleh safety device yang memantau parameter penting seperti tekanan oli, suhu air pendingin, dan temperatur oli pelumas untuk mencegah kerusakan akibat kondisi abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi safety device pada auxiliary engine, menganalisis pengaruh perubahan beban menggunakan load bank terhadap parameter keselamatan mesin, serta mengevaluasi hubungan konsumsi daya dengan kinerja sistem proteksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MSB dengan konfigurasi 2 × 2250 PS ASD Tug dilengkapi rangkaian pengendali dan proteksi yang mengatur suplai daya dari generator ke sistem distribusi kapal secara aman melalui kontaktor, relai proteksi, dan interlock. Selama pengujian 60 menit tanpa beban, tekanan oli pelumas cenderung menurun 5.1 bar untuk AE No. 1 dan 4.7 bar untuk AE No.2, sementara suhu air pendingin 54°C untuk AE No. 1 dan 53°C untuk AE No.2 dan suhu oli 50°C untuk AE No. 1 dan 53°C untuk AE No.2 meningkat meskipun mesin tidak menerima beban. Pada pengujian berbeban, hasil menunjukkan bahwa peningkatan beban menurunkan tekanan oli pelumas 4,1 bar pada beban 110% dan meningkatkan suhu pendingin menjadi 83°C serta suhu oli pelumas menjadi 86°C pada beban 110% secara signifikan. Hal ini menggambarkan bahwa semakin besar beban, semakin tinggi kerja sistem pendinginan dan pelumasan. Kesimpulannya, auxiliary engine bekerja stabil dengan tren penurunan tekanan oli serta peningkatan suhu pendingin dan oli sesuai beban, sehingga pemantauan berkala terhadap safety device sangat penting untuk menjaga keselamatan dan efisiensi operasional mesin.