Abstract:
Warisan budaya dan sejarah lokal merupakan kekayaan yang tidak ternilai bagi masyarakat Indonesia. Di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, terdapat tempat bersejarah berupa Makam Guru Patimpus yang menjadi bagian penting dari memori kolektif masyarakat setempat. Guru Patimpus merupakan tokoh penting dalam sejarah Kota Medan, dikenal sebagai pendiri kota tersebut. Makam Guru Patimpus salah satu situs bersejarah penting yang terletak di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak. Keberadaan makam ini tidak hanya sebagai tempat peristirahatan terakhir seorang tokoh, tetapi juga sebagai simbol kejayaan masa lalu dan pusat spiritual masyarakat setempat. Lokasi makam yang strategis dan kondisinya yang masih terjaga menunjukkan penghormatan tinggi masyarakat terhadap sosok Guru Patimpus dan warisan yang ditinggalkannya. Penelitian ini betujuan untuk mengindentifikasi peran komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh tokoh pakar dalam menyampaikan dan melestarikan sejarah Makam Guru Patimpus di Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan lima orang informan, terdiri dari tokoh pakar dan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tokoh pakar menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta pendekatan naratif atau bercerita agar pesan sejarah dapat diterima dengan baik. Komunikasi ini bersifat dua arah, memungkinkan masyarakat bertanya dan berdialog secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun kedekatan emosional antara tokoh dan masyarakat.
