Abstract:
Penelitian ini mengkaji pengaruh perlakuan panas pasca-pengelasan (Post Weld Heat
Treatment – PWHT) terhadap sifat mekanik baja AISI 1045, khususnya kekuatan tarik dan
kekerasan, pada berbagai suhu perlakuan. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa peningkatan
suhu PWHT cenderung menurunkan kekuatan tarik material. Pada suhu 600°C, kuat tarik
mencapai 632,62 N/mm², kuat luluh 408,08 N/mm², dan elongasi 5,76%. Pada suhu 700°C,
kuat tarik menurun menjadi 551,89 N/mm², kuat luluh meningkat menjadi 433,74 N/mm²,
dan elongasi meningkat menjadi 7,45%. Sementara itu, pada suhu 800°C, kuat tarik terus
menurun hingga 518,86 N/mm², kuat luluh turun signifikan menjadi 306,35 N/mm², dan
elongasi berkurang menjadi 4,8%. Pengujian kekerasan menunjukkan bahwa nilai kekerasan
terendah terjadi pada suhu 600°C dengan Base Metal (200,7 HV), Weld Area (220,4 HV), dan
HAZ (206,9 HV). Sementara itu, nilai kekerasan tertinggi tercatat pada suhu 800°C dengan
Base Metal (214,3 HV), Weld Area (240,3 HV), dan HAZ (223 HV). Nilai kekerasan tertinggi
pada Weld Area diperoleh pada suhu 700°C (263,5 HV). Secara keseluruhan, semakin tinggi
suhu PWHT, kekerasan material meningkat, tetapi kekuatan tarik mengalami penurunan,
menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan kerapuhan material. Penelitian ini
menegaskan bahwa PWHT memberikan pengaruh signifikan terhadap sifat mekanik baja AISI
1045, di mana kenaikan suhu perlakuan meningkatkan kekerasan tetapi menurunkan
kekuatan tarik. Oleh karena itu, pemilihan suhu PWHT yang optimal perlu dipertimbangkan
untuk menjaga keseimbangan antara kekerasan dan ketangguhan material dalam aplikasi
Teknik.