Abstract:
Ralstonia solanacearum merupakan bakteri tular tanah penyebab
penyakit layu bakteri yang sangat merugikan bagi tanaman dan petani.
Pengendalian dengan bahan kimia secara terus menerus dapat merusak ekosistem.
Pengendalian secara hayati merupakan salah satu cara alternatif dengan
menggunakan biakan PGPR dari sekitar perakaran tanaman bambu.
Alhamdulillah penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium hama dan
penyakit tumbuhan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Jln. Muchtar
Basri, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Oktober 2024 sampai April 2025. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) Non faktorial. Pengujian
sampel menggunakan metode atau teknik pengenceran 1, 2 dan 3. Pengukuran
zona hambat yang terbentuk di sekitar cakram diukur dengan diameter vertikal
dan diameter horizontal dengan satuan mm menggunakan jangka sorong.
Pengujian yang dilakukan mengarah pada kandungan IAA PGPR, zona hambat
dan antagonis PGPR terhadap
patogen tular tanah Ralstonia solanacearum.
Hasil penelitian menunjukan PGPR mengandung senyawa IAA dengan jumlah
yang rendah karena tingkat kepekatan warna yang tidak terlalu pekat. Ketiga
perlakuan menunjukan hasil positif dalam menghambat pertumbuhan patogen
tular tanah R. solanacearum dengan kriteria akhir P1 (sangat kuat), P2 (kuat) dan
P3 (kuat) sehingga Pseudomonas fluorescens memiliki sifat antagonis terhadap
patogen
karena
senyawa
metabolit
sekunder
Pseudomonas fluorescens sebagai antibakteri jumlahnya tinggi.
pada
bakteri