dc.description.abstract |
Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat seiring bertambahnya jumlah
penduduk, pembangunan infrastruktur, dan penggunaan peralatan elektronik,
termasuk di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Selama ini, pasokan listrik
masyarakat masih bergantung pada PLN yang menggunakan sumber energi fosil
yang terbatas dan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan. Oleh karena itu,
pemanfaatan energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) menjadi solusi potensial.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi energi matahari dan angin di
Kabupaten Langkat dengan memanfaatkan perangkat lunak HOMER Pro
menggunakan data historis NASA dari tahun 1983 hingga 2025. Analisis dilakukan
untuk mengetahui kecepatan angin rata-rata, tingkat radiasi matahari, estimasi daya
yang dapat dihasilkan, serta kelayakan teknis dan ekonomis dari PLTS dan PLTB
di wilayah penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi PLTS di
Kabupaten Langkat cukup tinggi dengan estimasi kebutuhan daya harian XXXX
kWh/hari dan kapasitas terpasang XXXX WP menggunakan XX modul surya XXX
WP. Sementara itu, potensi PLTB relatif rendah dengan rata-rata kecepatan angin
hanya XX m/s sehingga daya yang dihasilkan terbatas pada XXX Watt untuk turbin
XX kW. Analisis biaya energi (COE) menunjukkan bahwa PLTS masih sedikit
lebih tinggi dibandingkan tarif dasar listrik PLN, namun dari sisi keberlanjutan,
PLTS memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil
penelitian, Kabupaten Langkat lebih berpotensi untuk pengembangan PLTS
dibandingkan PLTB sebagai sumber energi baru terbarukan. |
en_US |