Abstract:
Latar Belakang: Luka sayat merupakan kondisi umum yang memerlukan
penanganan efektif untuk mempercepat penyembuhan dan meminimalkan
komplikasi. Flavonoid, senyawa bioaktif dalam bawang bombay, diketahui
memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan imunostimulator yang berpotensi
mempercepat proses penyembuhan luka . Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian untuk menguji efektivitas ekstrak bawang bombay pada luka sayat dan
menentukan konsentrasi optimalnya. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak bawang bombay (Allium cepa Linnaeus)
dalam mempercepat penyembuhan luka sayat pada kulit mencit jantan (Mus
musculus). Serta membandingkan laju penyembuhan antara kelompok perlakuan
ekstrak bawang bombay (konsentrasi 10%, 30%, dan 40%) dengan kelompok
kontrol (positif dan negatif). Metodologi: Penelitian ini menggunakan true
experimental design. Sebanyak 30 ekor mencit jantan (Mus musculus) dibagi
menjadi lima kelompok, yaitu kontrol positif (povidone iodine 10%), kontrol
negatif (aquades), dan tiga kelompok perlakuan dengan ekstrak bawang bombay
topikal pada konsentrasi 10%, 30%, dan 40%. Luka sayat yang seragam dibuat
pada bagian punggung mencit. Pengamatan penyembuhan luka dilakukan setiap
hari secara makroskopis menggunakan kriteria Nagaoka, yang meliputi waktu
penyembuhan, adanya infeksi lokal, dan reaksi alergi. Hasil Penelitian: Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang bombay dengan dosis 40%
menunjukkan efek paling optimal dalam mempercepat proses penyembuhan luka
sayat. Analisis statistik mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan antara
kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan, yang menegaskan bahwa baik
povidone iodine maupun ekstrak bawang bombay efektif dalam mempercepat
penyembuhan luka dibandingkan tanpa perlakuan. Kesimpulan: Ekstrak bawang
bombay efektif dalam mempercepat penyembuhan luka sayat.