Abstract:
Pendahuluan: Ibadah haji merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh umat
muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial. Pelaksanaan ibadah haji
melibatkan aktifitas fisik yang berat dan penuh tantangan. Faktor-faktor seperti usia
lanjut, cuaca panas ekstrem, kepadatan massa, perubahan gaya hidup, homesickness,
serta adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental
seperti stress. Resiko ini semakin tinggi mengingat banyaknya jamaah haji di
Indonesia memiliki penyakit kronis seperti diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis perbedaan tingkat stress selama ibadah haji antara jamaah haji dengan
diabetes dan jamaah haji tanpa diabetes di Kota Medan tahun 2025. Metode:
Penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Metode pengambilan
sampel dengan simple random sampling yang memenuhi kriteria inkluksi dan
eksklusi. Total responden sebanyak 80 orang dengan 40 responden diabetes dan 40
responden tanpa diabetes. Pengukuran tingkat stress menggunakan kuesioner
Perceived Stress Scale (PSS-10). Hasil: Dari uji Mann-Whitney diperoleh perbedaan
bermakna p = 0,026 (p< 0,05), antara tingkat stress selama ibadah haji antara jamaah
haji dengan diabetes dan tanpa diabetes. Kesimpulan: Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwaa terdapat adanya perbedaan tingkat stress selama ibadah haji
antara jamaah haji dengan diabetes dan tanpa diabetes di Kota Medan tahun 2025.