Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi serat daun nanas (Pineapple
Leaf Fiber/PALF) yang telah dilakukan perbaikan sifat fisik melalui perlakuan
alkali menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH) 5% dengan variasi waktu
perendaman 1, 3, 5, 7, dan 9 jam. Proses perlakuan alkali bertujuan untuk
menghilangkan lignin, hemiselulosa, pektin, getah, dan lapisan lilin pada
permukaan serat, sehingga struktur fibril selulosa menjadi lebih terekspos.
Pengujian morfologi dilakukan dengan metode Scanning Electron Microscope
(SEM) guna mengamati perubahan struktur permukaan serat pada berbagai tingkat
pembesaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan alkali secara
signifikan mempengaruhi morfologi serat daun nanas. Permukaan serat yang
awalnya tertutup lignin dan kotoran mengalami perubahan menjadi lebih kasar,
dengan pori dan fibril yang lebih terlihat. Proses defibrilasi mulai terlihat pada
perendaman 1 jam dan semakin jelas pada perendaman 3–7 jam, ditandai dengan
terurainya struktur serat menjadi fibril yang lebih halus. Namun, pada durasi
perendaman yang lebih lama, seperti 9 jam, masih ditemukan lignin dan void
(rongga) pada struktur serat yang dapat mempengaruhi kekuatan mekanik material.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan alkali efektif dalam memodifikasi
morfologi permukaan serat daun nanas, yang berpotensi meningkatkan ikatan
mekanis antara serat dan matriks pada aplikasi komposit. Variasi waktu
perendaman mempengaruhi tingkat pembersihan permukaan dan pembentukan
fibril, di mana durasi optimal berada pada kisaran 3–7 jam.