Abstract:
Latar Belakang : Rinosinusitis kronik merupakan peradangan mukosa hidung dan sinus
paranasal yang berlangsung lebih dari 12 minggu, dan gejalanya seperti nyeri wajah,
hidung tersumbat, serta gangguan penciuman dapat mengganggu kualitas hidup pasien.
Salah satu pendekatan terapi suportif yang potensial adalah pemberian vitamin D3, yang
memiliki efek antiinflamasi dan imunomodulator. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian vitamin D3 terhadap skor gejala rinosinusitis
berdasarkan Sinonasal Outcome Test-22 (SNOT-22) dan Visual Analog Scale (VAS).
Metode : Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain pre-post test
without control group yang melibatkan 17 pasien rinosinusitis kronik di sebuah klinik
THT. Intervensi berupa pemberian vitamin D3 1000 IU per hari selama 30 hari. Hasil :
Dari 40 subjek penelitian, didapatkan hasil pasien berjenis kelamin perempuan terbanyak
Hasil analisis menunjukkan adanya penurunan bermakna pada skor SNOT-22 sebelum
dan sesudah intervensi (p < 0,05), serta penurunan signifikan pada skor nyeri berdasarkan
VAS (p = 0,005). Efek vitamin D3 diduga berasal dari kemampuannya menekan produksi
sitokin proinflamasi seperti IL-6 dan TNF-α yang berperan dalam patogenesis
rinosinusitis kronik. Kesimpulan : Vitamin D3 dapat menjadi terapi adjuvan yang efektif
dalam mengurangi gejala dan nyeri pada pasien rinosinusitis kronik.