Abstract:
Pendahuluan: Low back pain (LBP) adalah nyeri yang timbul disekitar area
punggung bagian bawah pada L4-L5 atau L5-S1 dengan onset akut hingga kronis.
LBP dapat terjadi pada siapa saja, dimana mahasiswa kedokteran memiliki risiko
terkena LBP akibat banyaknya menghabiskan waktu akademis dengan posisi
duduk berjam-jam, posisi kurang ergonimis, hingga kurangnya aktivitas fisik.
Tingkat keparahan LBP dapat menggangu aktivitas sehari-hari yang dapat
berdampak pada kualitas hidup. Kejadian LBP banyak dihubungkan dengan
resiliensi, karena penerimaan terhadap nyeri membantu mengurangi kecemasan
bahwa berkegiatan dapat memperparah nyeri. Dalam konteks LBP, resiliensi
penting diketahui lebih lanjut karena berperan dalam mengoptimalkan kualitas
hidup individu. Tujuan: untuk menilai hubungan resiliensi terhadap kualitas
hidup akibat LBP pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UMSU Angkatan 2021.
Metode: Jenis studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Kedokteran Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2021. Data dikumpulkan
melalui kuesioener yang disebarkan menggunakan G-form. Analisis data
menggunakan Spearman correlation. Hasil: Mahasiswa kedokteran banyak
merasakan LBP pada derajat berat sebesar (40,7%), tingkat resiliensi terbesar
mahasiswa berada di sedang sebesar 74%, dan kualitas hidup mahasiwa yang
mengalami LBP memiliki kualitas hidup sedang (85,5%). Adanya hubungan
signifikan antara resiliensi dan kualitas hidup dibuktikan dengan nilai r = 0,439,
menunjukkan korelasi sedang. Kesimpulan: Resiliensi berkontribusi dalam
peningkatan kualitas hidup dan adanya hubungan antara resiliensi dan kualitas
hidup mahasiswa yang mengalami LBP.