dc.description.abstract |
Perkembangan teknologi hijau berkelanjutan telah meningkat akhir-akhir ini,
terutama pada industri komposit polimer. Serat alam semakin banyak
dimanfaatkan sebagai penguat komposit karena sifatnya yang ramah lingkungan,
ringan, dan memiliki kekuatan mekanik cukup baik. Diantara serat alam serat
daun nanas terdiri dari sekitar 80% selulosa, 6–12% hemiselulosa, dan 5–12%
lignin. Selulosa, yang merupakan komponen struktural utama dinding sel
tumbuhan tinggi. Pemanfaatan daun nanas sebagai bahan penguat komposit
merupakan solusi potensial dalam meningkatkan nilai limbah organik dan
mendukung keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
menginvestigasi kekuatan bending material komposit berpenguat serbuk serat
daun nanas dengan perlakuan kimia menggunakan larutan NaOH. Variasi waktu
perendaman (1, 3, 5, 7, dan 9 jam) diterapkan untuk menginvestigasi kekuatan
lentur, dan modulus lentur. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan NaOH
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan sifat mekanik, dengan performa
optimal pada perendaman 3 jam (beban tekan 463,23 N, elongasi 2,0305 mm,
flexural strength 390,85 MPa, dan flexural modulus 220.864,2 MPa). Perendaman
lebih dari 5 jam menurunkan performa akibat degradasi serat. Secara keseluruhan,
serbuk serat daun nanas yang diperlakukan secara alkali menunjukkan potensi
besar sebagai bahan alternatif penguat komposit ramah lingkungan untuk aplikasi
struktural ringan. |
en_US |