Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika jumlah penduduk kelas
menengah dan keterkaitannya dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dalam
rangka memahami tantangan pembangunan ekonomi inklusif. Latar belakang
penelitian ini dilandasi oleh fenomena penurunan jumlah penduduk kelas
menengah yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir, dari 57,33 juta orang
pada tahun 2019 menjadi 47,85 juta orang pada tahun 2024. Penurunan ini
berdampak pada daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional yang
sebagian besar ditopang oleh konsumsi domestik. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode analisis data time series untuk
melihat faktor-faktor yang memengaruhi jumlah penduduk kelas menengah secara
nasional, serta data panel untuk mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi
pertumbuhan ekonomi per provinsi. Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel
upah minimum, investasi, lulusan pendidikan tinggi, jumlah pengangguran dan
tenaga kerja formal berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk kelas
menengah. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi secara signifikan
oleh investasi, nilai PDRB, tingkat kesempatan kerja, dan jumlah angkatan kerja.
Temuan ini mengindikasikan bahwa penurunan kelas menengah tidak hanya
menjadi ancaman sosial, tetapi juga hambatan bagi pembangunan ekonomi
berkelanjutan. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan yang inklusif untuk
memperkuat stabilitas kelas menengah, menciptakan lapangan kerja formal, serta
mendorong pemerataan investasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.