dc.description.abstract |
Latar Belakang: Penyakit Alzheimer merupakan bentuk paling umum dari
demensia, mencakup 60–70% kasus global dan berdampak signifikan terhadap
fungsi kognitif, terutama memori. Salah satu mekanisme utamanya adalah
penurunan asetilkolin (ACh) akibat akumulasi beta-amiloid, sehingga
penghambatan enzim asetilkolinesterase (AChE) menjadi target terapi utama.
Senyawa alami seperti 3-O-feruloylquinic acid dan caffeic acid dalam ekstrak
kopi ceri utuh berpotensi sebagai agen neuroprotektif karena sifat antioksidan dan
antiinflamasi. Tujuan: Mengevaluasi profil ADMETox (Absorpsi, Distribusi,
Metabolisme, Ekskresi, dan Toksisitas) serta interaksi molekuler senyawa aktif
kopi ceri utuh terhadap protein AChE dibandingkan dengan donepezil dan
skopolamin. Metode: Penelitian in silico meliputi analisis ADMETox
menggunakan ADMETlab 2.0, SwissADME, dan ProTox-III, serta molecular
docking terhadap protein AChE (PDB ID: 8DT7). Parameter meliputi
druglikeness, farmakokinetik, toksisitas, energi pengikatan, konstanta inhibisi, dan
visualisasi ikatan ligan-protein. Hasil: Kedua senyawa memenuhi aturan Lipinski,
seperti berat molekul, HBA, HBD, dan LogP. Tetapi hanya caffeic acid
menunjukkan absorpsi gastrointestinal tinggi. Keduanya tidak menembus sawar
darah otak (BBB). 3-O-feruloylquinic acid tidak toksik, sedangkan caffeic acid
bersifat rendah karsinogeneik dan memiliki nilai toksisitas akut pada mulut yang
rendah. Energi pengikatan terkuat ditunjukkan oleh donepezil (-9,80 kcal/mol)
terhadap AChE diikuti caffeic acid (-1,73 kcal/mol). Visualisasi memperlihatkan
ikatan hidrogen stabil antara caffeic acid dan AChE. Kesimpulan: Meskipun
belum sekuat donepezil, caffeic acid menunjukkan potensi sebagai kandidat awal
penghambat AChE. Perlu modifikasi struktur atau sistem penghantaran untuk
meningkatkan efektivitasnya. |
en_US |