dc.description.abstract |
Pendahuluan: Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara kontrol emosi
siswa dalam konteks bimbingan belajar dengan risiko depresi. Tujuan: untuk
mengetahui hubungan antara kontrol emosi terhadap risiko depresi pada siswa
bimbingan belajar Ruang Guru. Metode: desain penelitian menggunakan
pendekatan analitik kuantitatif dengan jenis korelasional dan metode cross sectional. Subjek penelitian adalah siswa yang mengikuti bimbingan belajar,
dengan jumlah responden sebanyak 58 orang. Instrumen yang digunakan adalah
Emotion Regulation Questionnaire for Children and Adolescents (ERQ-CA) dan
Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9). Hasil: penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan kontrol emosi strategi cognitive reappraisal berada pada kategori
sedang pada 36 siswa (62,0%), dan expression suppression berada pada kategori
sedang pada 40 siswa (69,3%). Risiko depresi pada siswa dengan kategori depresi
ringan ditemukan pada 15 siswa (25,8%). Hasil uji korelasi Spearman
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara cognitive
reappraisal dan risiko depresi (p>0,05; r=-0,202). Namun, terdapat hubungan
signifikan antara expression suppression dan risiko depresi (p<0,05; r=0,320).
Kesimpulan: kontrol emosi, khususnya strategi expression suppression memiliki
hubungan terhadap risiko depresi pada siswa bimbingan belajar. |
en_US |