dc.description.abstract |
Latar Belakang: Stres merupakan salah satu faktor utama yang dapat
memperparah kondisi psikologis pasien rehabilitasi NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif). Salah satu intervensi non-farmakologis yang
potensial dalam menurunkan tingkat stres adalah aktivitas fisik seperti senam
aerobik, yang dikenal mampu meningkatkan produksi endorfin dan memperbaiki
suasana hati. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
olahraga senam aerobik terhadap tingkat stres pada pasien rehabilitasi NAPZA di
Yayasan Medan Plus. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimental one group pretest-posttest. Sebanyak 30 pasien rehabilitasi NAPZA
mengikuti intervensi senam aerobik selama 4 minggu, masing-masing 3 sesi per
minggu, berdurasi 30 menit per sesi. Tingkat stres diukur menggunakan kuesioner
DASS sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data dilakukan dengan uji
wilcoxon berpasangan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 26. Hasil: Hasil
menunjukkan penurunan signifikan tingkat stres setelah intervensi (p < 0,001).
Sebelum senam aerobik, 66,66% responden berada dalam kategori stres tinggi,
dan setelah intervensi angka tersebut menurun menjadi 6,66%. Sebaliknya, jumlah
pasien dengan stres ringan meningkat dari 33,33% menjadi 93,33% setelah
intervensi. Kesimpulan: Senam aerobik terbukti efektif dalam menurunkan
tingkat stres pada pasien rehabilitasi NAPZA. Temuan ini mengindikasikan
rekomendasi bagi isntitusi rehabilitasi untuk memasukkan senam aerobic sebagai
bagian dari program terapi. |
en_US |