dc.description.abstract |
Pendahuluan: Stres akademik merupakan salah satu bentuk gangguan kesehatan
mental yang sering dialami oleh mahasiswa, terutama pada fase transisi awal masa
perkuliahan. Mahasiswa tahun pertama dihadapkan pada berbagai tuntutan, mulai
dari beban akademik yang tinggi, adaptasi terhadap lingkungan belajar baru, hingga
tekanan ekspektasi akademik. Kondisi ini menjadi semakin kompleks pada
mahasiswa yang berasal dari luar kota (mahasiswa perantau), yang harus
menghadapi keterbatasan dukungan sosial dan emosional dari keluarga serta
beradaptasi dengan budaya dan lingkungan sosial yang berbeda. Akumulasi faktor faktor tersebut berpotensi meningkatkan risiko terjadinya stres akademik
dibandingkan mahasiswa non-perantau. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara status perantauan dengan tingkat stres akademik pada
mahasiswa Tahun Pertama yang berasal dari luar kota Medan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Metode: Jenis penelitian adalah analitik
kategorik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah Mahasiswa pada tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara dengan jumlah 62 responden. Penelitian ini dilakukan
dengan melakukan pengukuran menggunakan kuesioner Educational Stress Scale for
Adolescents (ESSA). Hasil pengukuran dianalisis dengan uji univariat dan bivariat
menggunakan uji chi square. Hasil: Mayoritas responden mahasiswa perantau mengalami
stres sedang sebanyak 24 orang (75%) dan mahasiswa tidak perantau mengalami stres
sedang sebanyak 15 orang (46,9%), dan terdapat hubungan yang signifikan antara status
mahasiswa yang merantau dan tidak merantau dengan stres akademik dengan nilai p <
0.001 Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara status mahasiswa yang
merantau dan tidak merantau dengan stres akademik. |
en_US |