dc.description.abstract |
Pendahuluan: Kanker kandung kemih merupakan salah satu keganasan urologi dengan angka
kesembuhan yang bervariasi. Faktor psikologis seperti stres dan perilaku merokok diduga
berperan dalam memengaruhi keberhasilan kemoterapi, namun penelitian di Indonesia masih
terbatas. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat stres dan perilaku merokok dengan
kesembuhan pasien kanker kandung kemih yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi
Medan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan
korelasi pada 34 pasien yang dipilih sesuai kriteria inklusi. Data diperoleh melalui kuesioner
DASS-42 untuk mengukur stres, kuesioner kebiasaan merokok, serta rekam medis dan hasil
CT scan abdomen kontras untuk menilai kesembuhan. Analisis data menggunakan uji
Spearman dan Wilcoxon. Hasil Penelitian: Mayoritas pasien berada pada kategori stres normal
hingga sedang (94,1%) dan 70,6% memiliki kebiasaan merokok. Tingkat kesembuhan pasien
terdiri atas 52,9% dalam kondisi remisi dan 47,1% tidak sembuh. Analisis korelasi
menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dan kesembuhan (p =
0,813), sementara perilaku merokok memiliki korelasi negatif meskipun tidak signifikan (p =
0,073). Perbandingan hasil CT scan sebelum dan sesudah kemoterapi menunjukkan perbedaan
yang bermakna (p = 0,008), menandakan respons terapi yang bervariasi antar pasien.
Kesimpulan: Stres tidak terbukti berhubungan signifikan dengan kesembuhan, sedangkan
kebiasaan merokok cenderung menurunkan efektivitas terapi. Evaluasi CT scan
memperlihatkan variasi respons kemoterapi, sehingga intervensi berupa pengendalian stres dan
penghentian merokok tetap penting untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan. |
en_US |