dc.description.abstract |
Pendahuluan: Terjadi peningkatan pada kasus Alzheimer sebanyak 4.2 juta kasus
dan diperkirakan akan meningkat sebanyak 152 juta kasus pada tahun 2050 di
Indonesia. Penurunan fungsi kognitif, memori, dan perubahan perilaku terjadi
akibat penumpukan plak beta-amyloid yang mengganggu sistem saraf pusat dari
berbagai jalur seperti penurunan BDNF dan aktivitas kolinergik serta peningkatan
neuroinflamasi. Senyawa aktif ekstrak cherry coffee memiliki efek farmakologi
sebagai antiinflamasi dan dapat memperbaiki memori dan kognitif dengan
menurunkan AChE, menghambat stres oksidatif, dan meningkatkan BDNF.
Tujuan: Menganalisis ADMETox dan interaksi antara senyawa aktif cherry coffee
pada Alzheimer melalui jalur beta-amyloid, neurotropin, kolinergik, dan
neuroinflamasi melalui studi In silico. Metode: Menggunakan analisis ADMETox
dan doking molekuler. Analisis ADMETox mengunakan situs SwissADME,
ADMETlab 2.0, dan ProTox-III. Doking molekuler menggunakan aplikasi
Autodock tools,LigandScout, Discovery Studio, dan Marvin Sketch. Hasil: Hasil
ADMETox menunjukkan seluruh senyawa aktif pada ekstrak cherry coffee
memenuhi aturan lima lipinski. Senyawa tersebut adalah acetic acid, 2,3-
Butanediol, Maleic Anhydride, 1,2-Cyclopentanedion, asam klorogenat, dan
kafein. Hasil doking molekuler yang dilakukan terhadap acetic acid, 2,3-
Butanediol, Maleic Anhydride, 1,2-Cyclopentanedion, asam klorogenat, dan
kafein memiliki energi pengikatan dan konstanta penghambatan < -2 kcal/mol dan
< 2 mM terhadap BDNF, Caspase-2, TNF-α, ACh, AChE, BACE1, ADAM10,
IL1β, dan IL6. Hanya ikatan antara AChE-Asam Klorogenat, AChE-Kafein, dan
IL1β-Asam Klorogenat memiliki energi pengikatan > 0 kcal/mol. Kesimpulan:
Senyawa aktif ekstrak cherry coffee memiliki ikatan terhadap protein jalur beta amyloid, neurotropin, kolinergik, dan neuroinflamasi serta memiliki efek
farmakologi yang baik dari hasil ADMETox. |
en_US |