dc.description.abstract |
Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis yang dapat
menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah nyeri neuropati diabetik.
Salah satu faktor yang berperan dalam timbulnya komplikasi tersebut adalah
kadar HbA1c yang mencerminkan kontrol glikemik jangka panjang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai HbA1c dengan nyeri neuropati
pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Haji Medan. Metode: Desain
penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel berjumlah 78 pasien diabetes melitus yang dipilih menggunakan teknik
purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh melalui
rekam medis untuk nilai HbA1c dan wawancara menggunakan kuesioner DN4
untuk menilai nyeri neuropati. Data dianalisis secara univariat dan bivariat
menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak
65,4% pasien mengalami nyeri neuropati, dengan kelompok HbA1c tidak
terkontrol (>7%) yang mengalami nyeri neuropati sebanyak 35 orang (44,9%) dan
kelompok HbA1c terkontrol (≤7%) sebanyak 16 orang (20,5%). Hasil: Hasil uji
chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara nilai HbA1c
dengan nyeri neuropati (p=0,001) dengan kekuatan hubungan sedang (r=0,512).
Selain itu, diperolehh (p-value) sebesar 0,014, yang berarti terdapat hubungan
yang signifikan antara lama menderita dengan kejadian nyeri neuropati. Terakhir,
diperoleh hasil chi-square 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kadar HbA1c dengan skala nyeri. Kesimpulan:
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kadar HbA1c yang tidak terkontrol
berhubungan dengan peningkatan kejadian nyeri neuropati pada pasien diabetes
melitus di Rumah Sakit Haji Medan. |
en_US |