Abstract:
Pendahuluan: Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit
kronis yang prevalensinya terus meningkat di Indonesia. Faktor risiko seperti
obesitas sentral dan rendahnya aktivitas fisik diyakini berperan dalam peningkatan
kejadian penyakit ini terutama di kalangan peserta Program Pengelolaan Penyakit
Kronis (PROLANIS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
obesitas sentral dan aktivitas fisik dengan diabetes melitus tipe 2 pada pasien
PROLANIS di Klinik Iman Medan tahun 2025. Metode: Analitik observasional
dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 50 responden dipilih berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui pengukuran lingkar
pinggang dan kuesioner Global Physycal Activity Questionnaire (GPAQ). Analisis
bivariat dilakukan menggunakan uji korelasi koefisien kontingensi dan uji rank
spearman. Hasil: Karakteristik responden paling banyak berusia 60-69 tahun
sebanyak 16 orang (32%) dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 37 orang
(74%). Sebanyak 37 orang (74%) responden mengalami obesitas sentral dan 27
orang (54%) dengan aktivitas fisik ringan. Terdapat hubungan yang signifikan
antara obesitas sentral dan diabetes melitus tipe 2 (p-value 0.001 dan koefisien
kontingensi 0,421). Aktivitas fisik juga menunjukkan hubungan signifikan dengan
diabetes melitus tipe 2 (p-value 0.046 dan koefisien spearman 0.284).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara obesitas sentral dan aktivitas fisik dengan
diabetes melitus tipe 2 pada pasien PROLANIS di Klinik Iman Medan tahun
2025.