Abstract:
Pendahuluan: Kekerasan verbal merupakan bentuk kekerasan non-fisik yang
dapat berdampak negatif terhadap perkembangan kognitif anak. Kekerasan verbal
termasuk penghinaan, ejekan, atau ucapan merendahkan yang sering terjadi di
lingkungan rumah maupun sekolah. Pada masa remaja, perkembangan kognitif
sangat penting dalam mendukung prestasi akademik dan kesejahteraan psikologis
anak. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kekerasan verbal dengan
perkembangan kognitif pada siswa kelas III SMP Kesatria Medan berdasarkan
usia dan jenis kelamin. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode deskriptif analitik dan desain cross-sectional. Jumlah
sampel sebanyak 64 siswa yang dipilih menggunakan teknik random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kekerasan verbal dan kuesioner
perkembangan kognitif. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil:
Mayoritas siswa mengalami kekerasan verbal ringan (75%) dan memiliki
perkembangan kognitif dalam kategori sedang (59,4%). Hasil uji chi-square
menunjukkan nilai p = 0,142, yang berarti tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara kekerasan verbal dengan perkembangan kognitif. Kesimpulan:
Tidak ditemukan hubungan bermakna antara kekerasan verbal terhadap
perkembangan kognitif anak berdasarkan usia maupun jenis kelamin. Namun,
tingginya angka kekerasan verbal menunjukkan pentingnya perhatian dan edukasi
dari pihak sekolah dan orang tua.