Abstract:
Pendahuluan: Kelebihan berat badan atau obesitas menjadi salah satu faktor
penting yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Wanita usia subur
(WUS) termasuk kelompok yang rentan mengalami obesitas akibat pola makan
tidak seimbang, rendahnya aktivitas fisik, serta pengaruh hormonal. Namun, belum
terdapat konsistensi bukti mengenai hubungan antara obesitas dan tekanan darah
pada wanita usia subur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
analitik dengan rancangan cross-sectional. Partisipan penelitian terdiri dari 72
wanita usia subur (20–29 tahun) dengan obesitas yang berdomisili di Kecamatan
Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara purposive sampling. Pengukuran berat badan, tinggi badan, dan tekanan
darah dilakukan secara langsung. Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung dan
diklasifikasikan ke dalam obesitas tingkat I dan II. Analisis bivariat dilakukan
menggunakan uji Fisher Exact dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil: Rerata
usia responden adalah 25,19 tahun. Sebanyak 58,3% responden mengalami obesitas
tingkat I dan 41,7% obesitas tingkat II. Tekanan darah mayoritas berada dalam
kategori hipertensi grade I (54,2%), diikuti tekanan darah normal (25,0%) dan pre hipertensi (20,8%). Tidak ditemukan kasus hipertensi grade II. Hasil uji Fisher
menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara obesitas dan tekanan darah
(p = 0,634). Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara
obesitas dengan tekanan darah pada wanita usia subur usia 20–29 tahun. Faktor usia
muda dan kemungkinan efek protektif hormon estrogen yang dapat meningkatkan
vasodilatasi melalui nitric oxide dan menurunkan stres oksidatif berperan dalam
mencegah peningkatan tekanan darah meskipun terdapat obesitas.