Abstract:
Pendahuluan: Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah (eritrosit)
atau massa hemoglobin dalam darah berkurang, sehingga tidak dapat menjalankan
fungsi utamanya dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Salah satu faktor
yang menyebabkan anemia adalah kurangnya asupan zat besi yang berkaitan
dengan kualitas pola makan, teruatama pada usia remaja. Berdasarkan data,
prevalensi anemia pada remaja usia 13–18 tahun di Indonesia mencapai 22,7%,
yang menunjukkan bahwa sekitar 3 hingga 4 dari setiap 10 remaja mengalami
kondisi ini. Angka kejadian anemia pada remaja laki-laki tercatat sebesar 20,35%,
sementara pada remaja perempuan angkanya lebih tinggi, yakni 27,2%. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan
pola makan dan asupan zat besi pada siswa/i kelas XI di SMA 1 Rantau Selatan.
Metode: studi ini menerapkan metode penelitian deskriptif-analitik observasional
secara cross-sectional karena penelitian dilakukan pada satu waktu dan hanya
dilakukan satu kali. Subjek penelitian terdiri dari 126 siswa/I kelas XI di SMA 1
Rantau Selatan, yang mencakup laki-laki maupun perepuan yang memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Total
sampling. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin
dengan pola makan dan asupan zat besi pada responden (p<0,001). Kadar
hemoglobin dengan pola makan dan asupan zat besi memiliki korelasi yang
searah. Semakin baik pola makan dan asupan zat besi seorang remaja makan akan
semakin bagus kadar hemoglobin. Kesimpulan: Hasil uji bivariat menunjukkan
hasil yang signifikan (p-value <0,001). Hal ini membuktikan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin dengan pola makan dan
asupan zat besi.