Abstract:
Pendahuluan: Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang prevalensinya
meningkat dan berdampak pada kualitas hidup penderitanya. Faktor psikologis
seperti stres diduga berperan dalam meningkatkan frekuensi serangan asma.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan frekuensi serangan
asma pada pasien rawat jalan di RS Haji Medan. Metode: Penelitian ini
menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional.
Jumlah sampel sebanyak 43 responden yang diambil menggunakan teknik
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner Asthma Control Test (ACT) dan kuesioner tingkat stres. Hasil: Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
stres dengan frekuensi serangan asma (p<0,003). Semakin tinggi tingkat stres,
maka semakin sering serangan asma terjadi. Kesimpulan:Stres merupakan faktor
penting yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan asma. Disarankan agar
penderita asma mendapatkan edukasi tentang manajemen stres sebagai bagian dari
pengelolaan penyakit.