dc.description.abstract |
Latar Belakang: Tekanan darah yang tidak terkontrol merupakan salah satu
faktor risiko utama penyakit vaskular otak yang dapat menyebabkan penurunan
fungsi kognitif. Gangguan fungsi kognitif yang terjadi pada usia dewasa madya
sering kali tidak terdeteksi, padahal dapat berdampak serius terhadap kualitas
hidup individu di usia lanjut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara tekanan darah dan fungsi kognitif pada kelompok dewasa madya
di Lingkungan I Sidangkal, Padangsidimpuan. Metode: Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain analitik korelasional.
Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tekanan darah dan penilaian
fungsi kognitif menggunakan instrumen Montreal Cognitive Assessment versi
Indonesia (MoCA-Ina). Sebanyak 65 responden dewasa madya diikutsertakan
dalam penelitian dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis
data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan
nilai signifikansi p < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara tekanan darah dan gangguan fungsi kognitif, dengan nilai koefisien korelasi
(ρ = 0,582). Gangguan fungsi kognitif paling banyak ditemukan pada kelompok
usia 40–50 tahun dan pada responden dengan kategori tekanan darah grade II.
Selain itu, perempuan dan responden dengan tingkat pendidikan rendah lebih
banyak mengalami gangguan kognitif sedang. Sebagian responden tanpa riwayat
hipertensi juga menunjukkan gangguan kognitif, yang mengindikasikan adanya
faktor risiko lain. Simpulan: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara
tingkat tekanan darah dan derajat gangguan fungsi kognitif pada dewasa madya.
Temuan ini mendukung pentingnya skrining tekanan darah dan fungsi kognitif
secara rutin dalam pelayanan kesehatan primer, serta perlunya pendekatan
preventif terhadap risiko gangguan kognitif sejak usia paruh baya. |
en_US |