Abstract:
Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi
parasit Sarcoptes scabiei var. hominis. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan
yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat. Pada tahun
2020, tercatat 6.915.135 kasus skabies di Indonesia, dan angka ini diperkirakan
meningkat menjadi 10 juta orang pada tahun 2022. Beberapa faktor yang
memengaruhi kejadian skabies meliputi perilaku individu, kondisi sanitasi
lingkungan, kurangnya kesadaran akan kebersihan pribadi, dan kepadatan kamar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara tingkat
pengetahuan, higienitas diri, dan kepadatan kamar dengan kejadian skabies di
Pesantren Madrasah Ulumul Qur‟an (MUQ) Pagar Air Aceh Besar. Metode
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain Cross Sectional.
Populasi penelitian adalah seluruh santri penderita skabies di Pesantren MUQ
Pagar Air Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% responden
menderita skabies. Mayoritas responden (58%) memiliki pengetahuan yang buruk
tentang skabies, dan 75% menunjukkan higienitas diri yang buruk. Selain itu, 80%
responden tinggal di kamar dengan kepadatan kamar yang tidak memenuhi syarat
kesehatan. Analisis bivariat menemukan hubungan signifikan antara tingkat
pengetahuan (p=0,000), higienitas diri (p=0,000), dan kepadatan kamar (p=0,050)
dengan kejadian skabies. Santri dengan pengetahuan dan higienitas yang buruk,
serta yang tinggal di kamar padat, memiliki risiko lebih tinggi terkena skabies.