dc.description.abstract |
Latar Belakang: Depresi merupakan salah satu gangguan mental dengan
prevalensi tinggi di kalangan mahasiswa dan berkontribusi signifikan terhadap
beban global kesehatan mental. Kopi robusta (Coffea canephora) mengandung
kafein yang diduga memiliki efek protektif terhadap simtom depresi. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi interaksi molekuler senyawa kafein
dalam kaitannya dengan perbaikan simtom depresi pada mahasiswa, serta
menganalisis perbedaan proporsi berdasarkan jenis kelamin dan perubahan skor
depresi pada minggu I–IV setelah intervensi. Metode: Desain penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pre-test dan post-test berulang.
Sebanyak 36 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan. Tingkat depresi
diukur menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory-II (BDI-II) pada
baseline dan setiap akhir minggu hingga minggu ke-IV. Analisis dilakukan dengan
uji Friedman dan dilanjutkan uji Wilcoxon post-hoc menggunakan SPSS. Hasil:
Subjek penelitian berusia 18–23 tahun, dengan mayoritas laki-laki (52,9%).
Rerata skor depresi menurun secara bertahap dari pre-test hingga post-test
keempat. Uji Friedman menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar waktu
pengukuran (χ² = 64,570; df = 4; p < 0,001). Uji Wilcoxon memperlihatkan
perbedaan signifikan antara pre-test dengan minggu III (p < 0,001) dan minggu IV
(p < 0,001), namun tidak signifikan pada minggu I dan II. Kesimpulan:
Konsumsi kopi robusta selama empat minggu berhubungan signifikan dengan
perbaikan simtom depresi pada mahasiswa, dengan efek yang lebih jelas terlihat
sejak minggu ketiga intervensi. |
en_US |