Abstract:
Latar Belakang: Gangguan menstruasi merupakan masalah reproduksi yang
sering dialami perempuan, dengan prevalensi mencapai lebih dari 75%
menurut WHO. Obesitas sentral yang ditandai dengan peningkatan lingkar
perut dapat mempengaruhi keseimbangan ixtatist dan menyebabkan gangguan
siklus menstruasi. Di Indonesia, sekitar 68% ixtatis mengalami menstruasi
sistematis dan 13,7% mengalami siklus tidak teratur. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ukuran lingkar perut dengan
gangguan menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2022. Metode: Penelitian ini
menggunakan desain cross-sectional dengan sampel mahasiswi Angkatan
2022 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
sebanyak 128 responden. Data dikumpulkan melalui pengukuran lingkar
perut dan kuesioner mengenai pola menstruasi. Hasil: Dari 128 responden,
ditemukan bahwa 74 responden (57,8%) memiliki kategori lingkar perut
obesitas, sedangkan 54 responden (42,2%) tidak obesitas. Sebanyak 73
responden (57%) mengalami gangguan menstruasi. Analisis statistik
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara lingkar perut dengan
gangguan menstruasi. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna
antara lingkar perut dengan gangguan menstruasi pada mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2022.
Obesitas sentral yang ditandai dengan peningkatan lingkar perut merupakan
faktor risiko terhadap terjadinya gangguan menstruasi.