dc.description.abstract |
Latar belakang: Luka merupakan kerusakan jaringan kulit akibat trauma fisik,
kimia, atau mikrobiologis yang dapat mengganggu fungsi perlindungan tubuh.
Penyembuhan luka adalah proses kompleks yang melibatkan fase hemostasis,
inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Nigella sativa (jintan hitam) diketahui
mengandung senyawa aktif seperti thymoquinone yang berpotensi mempercepat
penyembuhan luka melalui aktivitas antiinflamasi, antibakteri, dan regeneratif.
Sementara itu, povidone iodine 10% merupakan antiseptik topikal yang umum
digunakan, namun dapat menimbulkan efek sitotoksik pada konsentrasi tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas ekstrak Nigella sativa
dengan povidone iodine dalam penyembuhan luka sayat pada mencit putih jantan
(Mus musculus). Metode: Penelitian ini menggunakan desain true experimental
dengan rancangan post-test with control group. Sebanyak 36 ekor mencit putih
jantan dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan yang diberi ekstrak
Nigella sativa 2% dan kelompok kontrol yang diberi povidone iodine 10%,
masing-masing sebanyak 0,1 cc setiap hari selama 14 hari. Pengamatan dilakukan
secara makroskopis terhadap perubahan ukuran luka. Hasil: Ekstrak Nigella
sativa terbukti mempercepat penyembuhan luka sayat dibandingkan povidone
iodine. Rata-rata waktu penyembuhan pada kelompok Nigella sativa (jintan
hitam) adalah 10 hari, sedangkan kelompok povidone iodine 13 hari. Uji Mann–
Whitney menunjukkan perbedaan bermakna pada waktu penyembuhan dan
panjang luka (p < 0,05), namun tidak signifikan pada lebar luka (p > 0,05).
Kesimpulan: Ekstrak Nigella sativa lebih efektif dibandingkan povidone iodine
dalam mempercepat penyembuhan luka sayat pada mencit, sehingga berpotensi
sebagai alternatif terapi topikal alami untuk luka ringan. |
en_US |