dc.description.abstract |
Pendahuluan: Akne vulgaris adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh
peradangan dan penyumbatan folikel rambut akibat akumulasi keratinosit yang
terkelupas. Lesinya bervariasi, meliputi komedo, papul, pustul, nodul, dan kista.
Dalam memilih pengobatan untuk akne vulgaris, terdapat berbagai faktor yang
perlu dipertimbangkan, antara lain penilaian derajat keparahan akne. Agen topikal
merupakan pengobatan utama untuk akne vulgaris derajat ringan hingga sedang.
Dalam hal ini agen topikal tersebut antara lain tretinoin 0,025% dan klindamisin
1%. Efektivitas tretinoin 0,025% topikal meningkat seiring dengan meningkatnya
konsentrasi obat yang digunakan. Antimikroba topikal seperti klindamisin 1%
sering digunakan untuk mengobati akne vulgaris karena kemampuannya melawan
bakteri penyebab akne, terutama Propionibacterium acnes. Penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan efektivitas kedua obat topikal terhadap
perubahan jumlah lesi. Metode: Metode penelitian kuantitatif observasional
analitik dengan desain Kohort Retrospektif dilaksanakan pada pasien di Klinik
Utama Rawat Jalan RL Dermatoclinic Medan dari bulan Januari 2025 – Februari
2025 dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling, pengumpulan data
menggunakan rekam medis, dengan melakukan analisis bivariat Komparatif Uji
Paired T-Test, Uji Wilcoxon Test dan Uji Main Whitney. Hasil: Berdasarkan hasil
penelitian bivariat Komparatif Uji Paired T-Test, Wilcoxon Test dan uji Main
Whiteney Test didapatkan hasil yang signifikan, hasil GAGS (Global Acne
Grading System ) awal dan GAGS (Global Acne Grading System ) akhir pada
tretinoin 0,025% dijumpai signifikan dan pada klindamisin 1% tidak didapati
signifikan. Kesimpulan: Dari hasil analisis bivariat komparatif uji paired T-Test,
uji Wilcoxon Test dan uji Main Whitney Test tersebut didapat bahwa tretinoin
0,025% lebih unggul dalam mengurangi jumlah lesi akne vulgaris derajat ringan sedang. |
en_US |