Abstract:
Latar Belakang: Depresi adalah salah satu gangguan mental yang paling umum
dan menjadi penyebab utama berbagai penyakit serta kecacatan di seluruh dunia.
Kondisi ini sering diiringi oleh perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan
yang dominan, membuat individu merasa terjebak dalam keadaan tanpa harapan.
Mendengarkan murottal Al-Qur’an merupakan salah satu aktivitas spiritual yang
dapat memberikan ketenangan batin. Mendengarkan murottal dapat menurunkan
hormon-hormon stres dan secara alami mengaktifkan hormon endorfin, yang
berperan penting dalam memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan memulihkan
keseimbangan emosional. Murottal juga dinilai mampu mengkoordinasikan
sistem saraf dan memberikan ketenangan bagi pendengarnya. Murottal dapat
menjadi instrumen terapi yang menakjubkan dan efektif untuk mengatasi berbagai
masalah psikologis. Tujuan: Mengetahui hubungan mendengar murottal Al Qur’an dengan depresi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) angkatan 2023. Metode: Penelitian ini
merupakan penilitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional Study,
penelitian diselesaikan pada satu waktu dan hanya dilakukan satu kali. Hasil:
Pada Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan nilai koefisien korelasi
sebesar -0,408 menunjukkan adanya hubungan negatif dengan kekuatan korelasi
yang sedang. Artinya, semakin sering seseorang mendengarkan murottal Al Qur’an, semakin rendah tingkat simptom depresi yang dialaminya. Nilai
signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0,015 lebih kecil dari α = 0,05, sehingga
hubungan ini dinyatakan signifikan secara statistik. Dengan demikian, hasil ini
mendukung hipotesis, yaitu terdapat hubungan antara mendengarkan murottal Al Qur’an dengan tingkat depresi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) angkatan 2023. Kesimpulan: Hasil
analisis korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan negatif yang
signifikan antara frekuensi mendengarkan murottal Al-Qur'an dan gejala depresi
pada mahasiswa FK UMSU angkatan 2023. Semakin sering mendengarkan
murottal, semakin rendah tingkat gejala depresi yang dialami, dengan koefisien
korelasi -0,408 dan nilai signifikansi 0,015 yang lebih kecil dari α = 0,05.