Abstract:
Latar Belakang: Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan kelompok cacing
yang ditularkan melalui tanah yang terkontaminasi, dan prevalensinya masih tinggi
terutama di kalangan anak-anak usia sekolah dasar. Deteksi telur cacing STH melalui
pemeriksaan tinja secara mikroskopis dapat dilakukan menggunakan metode Stoll dan
Kato-Katz. Meskipun keduanya merupakan metode kuantitatif yang sering
digunakan, perbandingan hasil deteksi keduanya masih perlu diteliti lebih lanjut.
Tujuan: Mengetahui perbandingan jumlah telur cacing STH yang terdeteksi
menggunakan metode Stoll dan metode Kato-Katz pada sampel tinja siswa sekolah
dasar.
Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang (cross sectional). Sebanyak 67 tinja siswa SDN 101931 Perbaungan diperiksa menggunakan
metode Stoll dan Kato-Katz. Hasil dianalisis menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil: Sebagian besar sampel menunjukkan hasil negatif terhadap infeksi STH,
Metode Kato-Katz mendeteksi empat kasus positif (6%)sedangkan metode Stoll
mendeteksi satu kasus positif (1,5%). Jenis cacing yang terdeteksi dengan metode
Kato-Katz adalah Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura, dengan rata-rata
jumlah telur masing-masing 750 dan 37,5 telur per gram tinja. Jenis cacing yang
terdeteksi dengan metode Stoll hanya Ascaris lumbricoides dengan rata-rata jumlah
telur adalah 200 telur per gram tinja. Uji Wilcoxon menunjukkan tidak terdapat
perbedaan bermakna antara jumlah telur Ascaris lumbricoides yang terdeteksi
menggunakan metode Kato-Katz dengan metode Stoll (p = 0,068).
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan signifikan antara metode Stoll dan Kato-Katz
dalam mendeteksi jumlah telur cacing STH. Meskipun demikian, metode Kato-Katz
lebih sensitif dalam mendeteksi infeksi STH, khususnya multiinfeksi dengan
intensitas sedang hingga berat. sedangkan metode Stoll tetap dapat digunakan sebagai
alternatif pada laboratorium dengan keterbatasan sumber daya.