dc.description.abstract |
Latar Belakang: Kejang demam merupakan gangguan neurologis akut yang
umum terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, dan menjadi salah satu
alasan utama kunjungan ke instalasi gawat darurat. Meskipun bersifat jinak,
penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi, termasuk risiko
kekambuhan dan perkembangan epilepsi. Oleh karena itu, kompetensi tenaga
kesehatan dalam mengenali dan menangani kejang demam sangat penting.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan keterampilan
tenaga kesehatan dalam menangani kejang demam pada anak dengan usia, jenis
kelamin, pendidikan, dan masa kerja di RSU Haji Medan. Metode: Penelitian
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dan desain cross-sectional ini
melibatkan 75 tenaga kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan bidan, yang dipilih
melalui simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan
dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square (α = 0,05).
Hasil: Sebanyak 54,7% responden memiliki pengetahuan baik dan 50,7%
memiliki keterampilan baik. Terdapat hubungan signifikan antara usia,
pendidikan, dan lama kerja dengan pengetahuan serta keterampilan (p < 0,001),
namun tidak dengan jenis kelamin. Responden berusia ≥40 tahun, berpendidikan
dokter, dan memiliki masa kerja ≥10 tahun menunjukkan kompetensi yang lebih
tinggi. Kesimpulan: Pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan tergolong
baik, namun masih perlu ditingkatkan pada kelompok dengan pengalaman dan
pendidikan lebih rendah melalui pelatihan rutin dan pembelajaran berkelanjutan. |
en_US |