Abstract:
Pendahuluan: Paracetamol merupakan obat analgesik dan antipiretik
yang umum digunakan, namun dalam dosis tinggi dapat menyebabkan
kerusakan hepar yang serius. Salah satu alternatif pengobatan yang
memiliki potensi hepatoprotektif adalah bunga telang (Clitoria ternatea
L.), yang mengandung flavonoid dan antosianin sebagai senyawa
antioksidan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian ekstrak bunga telang terhadap gambaran histopatologi hepar
tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi paracetamol, serta
mengetahui dosis yang paling efektif dalam memberikan efek proteksi.
Metode: Penelitian dilakukan dengan desain true experimental
menggunakan post-test only control group design pada 28 ekor tikus
Wistar jantan yang dibagi dalam empat kelompok yaitu kontrol negatif,
kontrol positif (paracetamol), perlakuan ekstrak bunga telang dosis 250
mg/kgBB, dan dosis 350 mg/kgBB. Ekstrak diberikan selama 7 hari,
dilanjutkan dengan induksi paracetamol selama 7 hari. Pemeriksaan
histopatologi dilakukan menggunakan pewarnaan hematoksilin-eosin dan
penilaian skor Roenigk. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis.
Hasil: Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna
antar kelompok (p = 0,059), namun secara deskriptif, kelompok dengan
ekstrak dosis 250 mg/kgBB menunjukkan persentase kerusakan hepar
yang lebih rendah dibanding kelompok lainnya. Kesimpulan: Meskipun
tidak signifikan secara statistik, pemberian ekstrak bunga telang dosis
rendah memiliki potensi sebagai agen hepatoprotektif terhadap kerusakan
hepar yang diinduksi paracetamol, dan memerlukan penelitian lanjutan
untuk mendalami mekanismenya secara biokimiawi.