dc.description.abstract |
Pendahuluan: Luka tembak merupakan salah satu bentuk kekerasan akibat
proyektil senjata api yang menembus tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan
jaringan serius hingga kematian. Luka ini menjadi perhatian dalam bidang
kedokteran forensik karena sering berkaitan dengan kasus pidana seperti
pembunuhan, perampokan, atau konflik bersenjata. Tujuan: Mengetahui
karakteristik luka tembak berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi luka, dan jarak
luka tembak pada korban di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Medan tahun 2021–
2024. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan
menggunakan data sebanyak 74 korban luka tembak yang diperoleh dari dokumen
Visum et Repertum. Analisis dilakukan secara univariat terhadap setiap variabel
dan hasilnya disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: Mayoritas korban
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 63 kasus (85,1%) dan berada pada kelompok
usia 36–45 tahun sebanyak 22 kasus (29,7%). Lokasi luka terbanyak terdapat pada
dada sebanyak 27 kasus (33,8%), dan berdasarkan jarak luka tembak, kasus paling
banyak berasal dari jarak dekat sebanyak 42 kasus (56,8%). Kesimpulan: Korban
luka tembak umumnya adalah pria usia produktif dengan luka yang mengenai
bagian tubuh vital, serta sebagian besar berasal dari jarak tembak dekat yang
mengindikasikan adanya kemungkinan tindakan kekerasan yang dilakukan secara
terarah dan agresif. |
en_US |