Abstract:
Latar Belakang: Secara umum NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya) berpengaruh terhadap fungsi fisiologis dan psikologis seseorang,
Contohnya, insomnia. Gangguan tidur yang berkaitan dengan NAPZA dapat
menurunkan produktivitas. Salah satu intervensi non-farmakologis untuk
meningkatkan kualitas tidur pasien adalah dengan melakukan senam aerobik.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak senam aerobik
terhadap kualitas tidur pasien NAPZA di Yayasan Medan Plus. Metode:
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan pendekatan one group pretest posttest design. Sampel terdiri dari 30 pasien yang diperoleh melalui total
sampling menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Intervensi terdiri dari senam
aerobik selama 4 minggu, 3 kali seminggu selama 30 menit setiap sesi.
Pengukuran kuantitatif kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep
Quality Index (PSQI) dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Hasil
analisis data dengan uji Wilcoxon menunjukkan 93,3% responden memiliki
kualitas tidur yang baik setelah intervensi dibandingkan berbanding 23,3%
sebelum intervensi. Didapat hasil peningkatan signifikan dalam kualitas tidur
setelah mengikuti program senam aerobik (nilai sig. < 0.001). Kesimpulan:
senam aerobik positif berdampak kepada kualitas tidur pasien NAPZA. Intervensi
ini direkomendasikan sebagai terapi pendukung dalam program rehabilitasi
berbasis non-farmakologis.