dc.description.abstract |
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar biomassa di Pabrik
Kelapa Sawit Adolina memanfaatkan limbah produksi sebagai sumber energi,
namun fluktuasi beban berisiko menyebabkan ketidakstabilan frekuensi yang
mengganggu kinerja sistem. Speed droop governor berperan penting dalam
menjaga stabilitas frekuensi dengan menyesuaikan suplai uap ke turbin berdasarkan
perubahan beban. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik kerja speed
droop governor dalam menjaga stabilitas frekuensi selama fluktuasi beban serta
mengevaluasi pengaruh pengaturan nilai speed droop terhadap respons sistem
terhadap perubahan frekuensi. Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, data
operasional PLTU dianalisis melalui pengamatan langsung, pengolahan numerik,
dan visualisasi grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan nilai speed
droop 3%, governor merespons perubahan frekuensi sebesar 1,5 Hz dari nominal
50 Hz dengan menghasilkan perubahan daya maksimum sebesar 800 kW. Nilai
speed droop 3% menghasilkan konstanta respons sistem (K) sebesar 533,33 kW/Hz,
yang berarti setiap perubahan frekuensi sebesar 0,01 Hz akan memicu respon daya
sebesar 5,3 kW. Sebaliknya, peningkatan nilai speed droop menjadi 5%
menurunkan konstanta K menjadi 320 kW/Hz , dimana respons daya hanya
mencapai 3,20 kW per 0,01 Hz perubahan frekuensi. Di PLTU PKS Adolina, speed
droop diatur standar 3% karena nilai ini memberikan keseimbangan optimal antara
responsivitas governor dan stabilitas operasional sistem pembangkit, sekaligus
mencegah keausan berlebihan pada katup kontrol turbin akibat fluktuasi beban
produksi kelapa sawit yang dinamis. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
kecil nilai speed droop, semakin cepat dan besar respons governor terhadap
perubahan frekuensi, sehingga sistem pembangkit menjadi lebih sensitif dan efektif
dalam menjaga kestabilan frekuensi. |
en_US |