dc.description.abstract |
Las titik (spot welding) merupakan salah satu metode pengelasan resistansi listrik
yang banyak digunakan dalam industri manufaktur, terutama dalam
penyambungan lembaran logam. Proses ini memanfaatkan panas yang dihasilkan
dari resistansi listrik antara dua permukaan logam yang ditekan oleh elektroda
darai dua sisi yaitu pada bagian atas dan juga pada bagian bawah material . Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis material terhadap
kekuatan sambungan las titik, khususnya pada material stainless steel dan baja
karbon rendah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan
spesimen pelat tumpang tindih dengan ketebalan 2 mm, masing-masing
disambung dengan mesin las titik resistansi. Variabel yang diamati meliputi
kekuatan geser maksimum sambungan, serta karakteristik cacat las yang terjadi.
Pengujian kekuatan geser dilakukan menggunakan mesin uji tarik universal
(Universal Testing Machine/UTM) sesuai dengan standar AWS D8.9-97 untuk
logam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa material baja karbon rendah
cenderung memiliki kekuatan geser lebih rendah dibandingkan dengan stainless
steel, yang disebabkan oleh perbedaan komposisi kimia dan sifat mekanik kedua
logam tersebut dan juga pengaruh lain yang terdapat pada kedua logan tersebut .
Selain itu. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa jenis
material memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas dan kekuatan sambungan
las titik oleh karena itu pentingnya penyesuaian waktu penahanan dan juga
pengaturan lainnya pada pengelasan setiap material harus berbeda . Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi dalam menentukan material dan parameter
yang sesuai dalam proses pengelasan resistansi titik, terutama dalam aplikasi
otomotif dan industri perakitan logam lembaran. |
en_US |