dc.description.abstract |
Pemberitaan kasus seorang siswa yang bersekolah di salah satu sekolah di Kota
Medan, MI (10) yang dihukum gurunya karena diduga tidak membayar iuran uang
sekolah sempat menggemparkan publik khususnya di Kota Medan, Sumatera Utara.
Kejadian yang terjadi pada pertengahan bulan Januari 2025 itu viral di sosial media
yang memperlihatkan MI sedang duduk di lantai saat proses belajar mengajar.
Sejumlah media massa di Kota Medan dan sekitarnya pun turut memberitakan
tragedi yang menggemparkan di dunia pendidikan tersebut. Salah satunya adalah
media cetak Harian Mistar dan Tribun Medan yang dipilih untuk penelitian ini. Hal
itu dikarenakan kedua media cetak ini memiliki kredibilitas serta aktif dalam
memberitakan kasus ini secara berkelanjutan. Adapun tujuan penelitian ini untuk
melakukan analisis framing terhadap pemberitaan tersebut dari dua media cetak
Harian Mistar dan Tribun Medan. Penelitian ini juga untuk melihat kecenderungan
pemberitaan dari kedua media tersebut dengan pendekatan model Zhongdang Pan
dan Gerald M.Kosicki. Model analisis ini memiliki empat struktur yakni struktur
sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Sementara itu untuk pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan bahan dokumentasi dan observasi. Adapun hasil
dari penelitian ini yakni melihat sejumlah perbedaan kecenderungan dalam
memberitakan kasus tersebut dari kedua media cetak yang diteliti. Kecenderungan
yang dimaksud yakni dari segi penulisan, fokus berita, penggunaan bahasa,
pengaruh terhadap pembaca, tata letak dan melihat objektivitas dan subjektivitas
dari kedua media tersebut. Kemudian dari poin perbedaan tersebut secara umum
memperlihatkan Harian Mistar memberitakan status tersebut cenderung lebih
subjektif sementara Tribun Medan lebih objektif. |
en_US |