Abstract:
Penelitian ini mengkaji dua bentuk aktivisme, yaitu practical activism dan
slacktivism,
relevansinya
dalam pemberdayaan masyarakat perkotaan
berpenghasilan rendah. Practical activism mencakup aksi nyata seperti demonstrasi,
advokasi kebijakan, dan pelaksanaan program sosial yang berdampak langsung dan
memerlukan komitmen tinggi. Sementara itu, slacktivism merupakan bentuk aktivisme
digital dengan keterlibatan minimal, seperti membagikan konten atau menandatangani
petisi daring, yang meskipun terbatas dalam aksi langsung, tetap berkontribusi dalam
penyebaran informasi dan kesadaran publik. Studi ini dilakukan melalui observasi dan
wawancara di kawasan permukiman padat Lingkungan 24, Kelurahan Glugur Barat II dan
Glugur Darat II, Kecamatan Medan Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masyarakat hidup dalam kondisi sosial ekonomi rendah, mayoritas bekerja di sektor
informal, dan memiliki tingkat pendidikan yang rendah, namun menunjukkan motivasi
tinggi untuk memperbaiki kualitas hidup melalui pendidikan dan pelatihan. Gerakan
Relawan Matahari diidentifikasi sebagai representasi practical activism berbasis
community-based development yang memadukan aksi sosial langsung dengan
pemanfaatan media digital. Kegiatan ini terbukti meningkatkan kesadaran sosial,
partisipasi masyarakat, serta akses pendidikan anak-anak di wilayah tersebut. Penelitian
menyimpulkan bahwa integrasi antara program pembinaan masyarakat, penataan ruang,
dan pelatihan keterampilan sangat penting untuk membangun kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dalam menghadapi ketimpangan sosial yang terjadi.
