Abstract:
Perlis adalah desa 3T yang menghadapi berbagai kendala dalam pengembangan
UMKM, seperti keterbatasan akses modal, rendahnya literasi digital, sulitnya
pemasaran, dan belum terselesaikannya legalitas usaha. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi efektivitas program pemberdayaan UMKM di Desa Perlis
menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan observasi, serta data
diperoleh melalui observasi langsung saat kegiatan pemberdayaan berlangsung. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa program telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
tetapi masih menghadapi hambatan dalam implementasi. Pelatihan digital marketing
kurang efektif karena keterbatasan perangkat dan literasi digital pelaku UMKM.
Proses legalitas usaha masih belum selesai, sehingga bantuan dari pemerintah belum
bisa diakses. Pengaktifan kembali BUMDes berjalan lambat akibat minimnya
keterampilan pengelolaan.