Abstract:
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis apakah usaha madu trigona
yang dijalan beberapa masyrakat desa tanjung rejo layak atau tidak layak,kemudian
mengindentifikasi faktor yang mempengaruhi kesiapan dari pelaku usaha madu
trigona. Lokasi penelitian dilakukan di desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut
Seituan Kabupaten Deli Serdang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi
langsung di lapangan, dan dokumentasi terhadap 12 responden yang terdiri dari
pelaku usaha dan masyarakat yang memiliki keterkaitan dengan aktivitas budidaya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha madu Trigona di desa ini layak secara
finansial untuk dikembangkan lebih lanjut, ditunjukkan oleh nilai Revenue-Cost
Ratio (R/C) sebesar 1,38 yang berarti setiap pengeluaran sebesar Rp1 dapat
menghasilkan penerimaan sebesar Rp1,38, sehingga usaha ini dinyatakan
menguntungkan.Selain itu, hasil perhitungan Break Even Point (BEP)
menunjukkan titik impas berada pada penjualan sebanyak 6 unit atau setara dengan
pendapatan sebesar Rp900.000, yang berarti bahwa setiap penjualan di atas titik
tersebut akan menghasilkan keuntungan bersih bagi pelaku usaha. Keuntungan dari
usaha ini tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi juga berdampak positif terhadap
pemberdayaan masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan
peningkatan pendapatan rumah tangga. Dengan potensi yang besar dan sumber
daya alam yang mendukung, maka usaha budidaya madu Trigona
direkomendasikan untuk dikembangkan lebih optimal melalui dukungan pelatihan
teknis, penyuluhan berkelanjutan, serta penguatan akses pasar agar dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi desa
secara berkelanjutan.